Sabtu, 15 November 2014

Kakak-Adik


“Bagaimana rasanya mempunyai seorang kakak?” seseorang bertanya pada adiknya.

Dengan wajah terheran-heran si adik menjawab, “Ada apa denganmu? Bukankah kau sendiri adalah seorang adik? Tentu kau tahu bagaimana rasanya.”

Sejenak ia menghela nafas, “Aku kira begitu. Aku adalah seorang adik. Adik tentunya mempunyai seorang kakak. Ya! Aku punya kakak. Dan dia kakakmu juga,” matanya berkaca–kaca dan senyumnya agak dipaksakan.

“Lantas mengapa kau bertanya seperti itu padaku?” nampaknya si adik semakin bingung dengan apa yang dikatakan oleh kakaknya.

“Bagimu aku adalah seorang kakak. Dan itu benar, aku bisa merasakan bagaimana mempunyai seorang adik. Aku bahagia karena aku tak sendiri.” berhenti sejenak, mengumpulkan energi, dan melanjutkan perbincangan.

“Dan, bagi yang lain, aku adalah seorang adik. Tapi aku tak bisa merasakan bagaimana memiliki seorang kakak.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar