Selasa, 25 November 2014

Tes Unit 2 Foto bertema Pendidikan --Part 1--


*Gambar di atas diambil untuk kepentingan tugas salah satu mata kuliah yang sedang saya ikuti. Saya ditugaskan untuk mengambil gambar seseorang --banyak orang juga tidak masalah-- yang bertemakan 'pendidikan'. Saya pikir mereka sedang asyik belajar. Jadi saya rasa pas dengan tema dalam tugas saya. Dan tentu saja alasan mengapa gambar ini saya plih adalah karena latarnya yang indah -karena saya sangat mengagumi Villa Isola, gedung rektorat di kampus tempat saya menuntut ilmu. Diambil tanpa seizin model -yang saya sendiri tidak tahu mereka itu siapa. Untuk 'mbak-mbak' yang telah 'bersedia' menjadi model, saya ucapkan terima kasih. Semoga kebaikan mbak-mbak menjadi ladang amal bagi mbak-mbak. Aamiin... 

Agar gambar nampak lebih cantik, maka dilakukan editing sederhana dengan menggunakan aplikasi Adobe Photoshop CS3 dan Picasa 3. Secara garis besar, editing yang dilakukan adalah menghilangkan beberapa objek yang --saya rasa-- tidak penting, crop, vignette dan menambahkan teks. Hasilnya nampak seperti gambar di bawah ini :)




#AKUCINTAUPI #UPIRUMAHKITA



Senin, 24 November 2014

Nama yang Pertama

Siang itu kamu iseng buka akun Facebookmu. Sesuatu yang menarik terposting di berandamu. Postingan itu berisi bahwa salah seorang temanmu membuatkan video ucapan terima kasih untuk sahabatnya. Kamu senyum-senyum sendiri melihat video tersebut. Seseorang membuatkan video sebagai ucapan terima kasih atas persahabatan yang telah terjalin indah. Video tersebut berisi dokumentasi yang menggambarkan perjalanan persahabatan seseorang dengan sahabatnya. Baik itu berupa foto ataupun status Facebook.

Akhirnya kamu tertarik juga untuk melakukan hal yang sama dengan apa yang telah dilakukan temanmu. Membuat video ucapan terima kasih untuk sahabat. Sesaat kemudian kamu terdiam. Kamu berfikir keras. Kamu kebingungan. Kira-kira siapa yang akan kamu buatkan video? Banyak sekali nama yang muncul dalam pikiranmu. Kamu pun mengurungkan niat itu.


***
Malam harinya, -bukan tidak ada tugas yang harus dikerjakan, tapi karena kamu ingin mengembalikan (sedikit saja) mood yang hilang karena terbawa hujan- kamu membuka kembali akun Facebookmu. Ah, lagi-lagi postingan itu muncul. Kali ini dengan orang yang berbeda.

Kamu penasaran dan tertarik ingin membuatnya juga. Tanpa memikirkan siapa yang akan kamu buatkan video, kamu pun mengklik linknya, https://www.facebook.com/thanks. Ternyata disana telah ada deretan nama yang tak asing lagi bagimu. Nama-nama tersebut direkomendasikan Facebook untuk kamu buatkan video. Kamu kaget. Kamu kaget ketika tahu nama pertama yang ada di deretan itu. Kenapa harus nama itu yang ada disana? Baru saja kemarin kamu bilang "bulat" pada ibumu. Kalau kata temanmu, "Facebook itu memang suka sok tahu!"

Tes Unit 1 PPT Pembelajaran

Berikut ini adalah PPT yang berisi mengenai materi Aturan Pencacahan untuk SMA Kelas XI. Anda bisa download disini. Semoga bermanfaat :)

Sabtu, 22 November 2014

Kamu Masih Mempesona, Kamu Selalu Mempesona



Enam tahun sudah berlalu. Sejak kita pertama kali bertemu. Pertama kali aku melihatmu. Mempesona.
 
Jumpa pertama. Itu pun tak lama. Jogjakarta, kau sungguh mempesona.

Sabtu, 15 November 2014

Tahun Depan

"Selamat, anakmu jadi juara favorit!" kamu kirim pesan itu dengan penuh antusias dan tak lupa disertai dengan emoji tertawa lepas.

Kurang dari satu menit kamu mendapat pesan balasan darinya, "Alhamdulillah ... tapi sayang belum juara 1." Meski agak kecewa -nampaknya- tapi ia tetap bersyukur atas keberhasilan anak didiknya.

"Belum waktunya, mungkin. Tahun depan Insya Allah akan digelar kembali. So, siapkan pasukan sebanyak-banyaknya." Kamu mencoba menghiburnya.

Satu jam berlalu. Handphonemu tak berdering. Berkali-kali kau cek layar handphonemu barangkali ada pesan masuk yang tak kamu sadari -karena mungkin kamu lupa menyalakan deringnya. Bukan, kamu bukan lupa tapi handphonemu memang tak berdering. Tak ada satu pesan pun yang masuk. Kamu menunggunya.

Sesaat kemudian kamu cek kembali pesan yang kamu kirimkan padanya. Kamu khawatir ada kata-kata yang aneh yang membuatnya tak membalas lagi pesanmu. Kamu baca, kamu telaah. Dalam pesan itu "tahun depan Insya Allah akan digelar kembali. So, siapkan pasukan sebanyak-banyaknya." Kamu nampak yakin. Tapi kemudian, kamu sadar tahun depan akankah dia dan kamu masih bersama? Akankah dia masih ada? Atau kamu telah tiada?

Kakak-Adik


“Bagaimana rasanya mempunyai seorang kakak?” seseorang bertanya pada adiknya.

Dengan wajah terheran-heran si adik menjawab, “Ada apa denganmu? Bukankah kau sendiri adalah seorang adik? Tentu kau tahu bagaimana rasanya.”

Sejenak ia menghela nafas, “Aku kira begitu. Aku adalah seorang adik. Adik tentunya mempunyai seorang kakak. Ya! Aku punya kakak. Dan dia kakakmu juga,” matanya berkaca–kaca dan senyumnya agak dipaksakan.

“Lantas mengapa kau bertanya seperti itu padaku?” nampaknya si adik semakin bingung dengan apa yang dikatakan oleh kakaknya.

“Bagimu aku adalah seorang kakak. Dan itu benar, aku bisa merasakan bagaimana mempunyai seorang adik. Aku bahagia karena aku tak sendiri.” berhenti sejenak, mengumpulkan energi, dan melanjutkan perbincangan.

“Dan, bagi yang lain, aku adalah seorang adik. Tapi aku tak bisa merasakan bagaimana memiliki seorang kakak.”

Ada yang Datang Tiba-tiba



Ada yang datang tiba-tiba: kamu.

Ada yang berjanji untuk tidak (lagi) peduli: aku.

Awalnya aku bimbang. Namun, akhirnya aku putuskan menerima (kembali) kehadiranmu. Aku pikir tak baik memutuskan benang silaturahmi, padahal itu hanya alibi.

Masihkah ingat tentang hari itu di empat tahun yang lalu?
Apa, kau tanya bagaimana dengan aku? Jawabannya: sedang berusaha keras melupakannya ketika kamu tiba-tiba hadir kembali. Tidakkah kamu hargai usahaku (selama) itu?

Bantu aku untuk tidak (lagi, dan lagi) melanggar janji. Janji yang aku buat sendiri. Janji untuk tidak peduli. Tentang dirimu yang tiba-tiba kembali. Tentang kabarmu yang entah baik atau tidak. Tentang hidupmu yang tidak (mau) aku ketahui.

Darimu, Untukku (?)


KEHARUSANKU SEBAGAI LAKI-LAKI 
Selalu ada akhir dari setiap perjalanan, termasuk perjalanan cinta remaja kita. Akan ku akhiri perjalanan cinta remaja kita dengan harapan yang indah dari bimbingan Islam. Kedatangan yang kau -dan keluargamu- tunggu untuk melihat rahmat Allah akan segera kulakukan. Karena keyakinanku akan mu adalah rahmat bagiku. Kau yang ku pilih dan kuyakini. Sejak kau lahir telah Allah pilihkan untukku, sekarang kita tinggal mencari keridhaan-Nya supaya tidak ada adzab dari Allah. Ya Allah, aku inginkan dia istri dunia akhiratku.

Masa cinta remajaku akan ku jadikan sejarah indah bahwa semuanya terukir dengan ijin Allah, tak ada penghianatan terhadap agama. De, akan ku akhiri cinta remaja ini dengan ikatan yang direstui, mohon terima dengan iklas tanpa paksaan.

Teringat masa ketika pertama kali kita bertemu kau yang menarikku dalam petualangan ini. Kau benar-benar menarikku sejauh ini. Aku memang tertarik dari dulu sampai sekarang. Olehmu, oleh sifatmu yang bagiku adalah keindahan. Sungguh, De, tak ada kata lagi yang bisa mewakili hati ini terhadapmu. Teringat jelas ketika kau memerah karena selalu ku lihat. Tahukah, De, bagiku kau benar-benar menarik seluruh perasaan ini agar selalu bersama. Mungkin saja kau sadari itu, De. Jika sama rasa sekarang ini kau sedang mengingat masa itu.

De, apakah ada lagi kata yang bisa menjelaskannya? Akan ku tulis setiap kata itu supaya jadi saksi cinta remaja bisa diridhai dengan keiklasan. Jika memang kau tak ditakdirkan untukku pun cinta remaja kita tak ada cela. Dan kita adalah bagian dari sejarah kesetiaan terhadap agama. De, kau adalah istriku di masa depan, itu yang selalu kuyakini. Dengan ijin Allah yang tidak ada satu kekuatan pun menandingi-Nya aku akan jadikan kau bagian dari diri ini. Karena memang sejak kita dilahirkan kau adalah bagian dari diri ini. Hanya saja restu dan ikatan yang harus kita tempuh. Lihat, De, ada di depan mata. Ya Allah, sungguh kau indahkan perasaan kami ini.

De ingatkah kisah tokoh kartun yang kita sukai? Ya, De, Ran Maori dan Shinichi Kudo. Kita selalu ada satu sama lain tanpa disadari. Meski hanya lewat doa, tapi itu nyata bagian kecil dari diriku ada didirimu, begitupun sebaliknya. Kau indah, De… kata apa lagi yang harus ku tulis, De? Kisah kita?
Kisah kita akan berakhir dengan ridha Allah. Akan ku bawa kau dan ku bimbing kau sampai keridhaan-Nya. Dunia akhirat, De. Bagimu ini mungkin adalah gombalku. Tapi bagi agamaku ini adalah keharusan setiap laki-laki. Sekali lagi, akan ku bawa kau sampai keridhaan-Nya. Setelah itu kita akan hidup dengan nikmat iman yang nyata terasa bagi kita yang mengenal sepenuhnya Allah. Dialah yang benar-benar Maha Dahsyat sebagai pencipta kita, pencipta cinta kita -yang diabadikan-Nya. Sekali lagi ini bukan sekedar gombal, De, tapi keharusanku sebagai laki-laki.
Tunggulah aku di batas yang ditentukan ...
24 September 2014


Setiap kata mewakili dan menjadi kisah tersendiri bagi penulisnya. Meskipun demikian, sebenarnya kata-kata tidak bisa mewakili setiap perasaan yang dirasakan oleh manusia. Tapi setidaknya kata-kata adalah sebagian bentuk penjelasan dari rasa. Perasaan adalah sesuatu yang hanya dapat dipahami dengan perasaan lagi atau setidanya perasaan yang sama karena pengalaman yang sama. Pertemuanku dengan seseorang yang akan menjadi pendamping dunia akhiratku itu merupakan perasaan yang sangat sulit dijelaskan tapi diyakini itu adalah rahmat yang sangat kuat bagi setiap insan. Kita, manusia yang Allah ciptakan hanya dua jenis. Ya, laki-laki dan perempuan jadi suatu kewajaran jika rahmat itu terjadi pada dua jenis insan itu. Demi Engkau, Ya Allah, Yang Maha Dahsyat rahmat-Mu, Kau telah menciptakan kami dan menyempurnakan kami sehingga kami tidak merasakan sesuatupun kekurangan. Sangat kompleks dan benar-benar detil. Sekarang aku merasakan bagian keindahan hubungan antara laki-laki dan perempuan yang disebut dengan cinta. Ya, cinta. Demi Allah akan aku kemas cinta ini dengan keindahan iman. Karena aku inginkan tidak hanya di dunia tapi juga sampai akhirat kau menjadi pendampingku. Ya Allah tolong jangan hilangkan cinta kami dan berkahi cinta kami dengan ijin-Mu.

Jumat, 14 November 2014

Dua: Maryamah Karpov, Andrea Hirata

"... Ilmu, kawan, sekali lagi ilmu, dapat membuat sesuatu jadi mencengankan." -305-

"... semangat dan ilmu dapat menaklukkan apa pun." -355-

"Siapa yang menabur senyum. Dialah yang akan menuai cinta." -410-
   "... Keajaiban akan muncul bagi orang yang berani mengambil risiko untuk mencoba hal-hal yang baru!" -440-

"... seseorang yang menjadi sumber kekuatan terbesar adalah pula sumber kelemahan terbesar." -456-

Satu: Ayat Ayat Cinta, Habiburrahman El Shirazy

Gambar: cagar.mywapblog.com
"Dalam sejarahnya kejahatan selalu dilancarkan dengan segala cara. Dan kebenaran selalu dipertahankan dengan cara-cara yang jantan dan bersih," -346-

"Namun kau jangan kecil hati Fahri, di atas segalanya Allahlah yang menentukan. Daya dan Kekuatan manusia tiada berarti apa-apa di hadapan kemahakuasaan Allah. Jika Dia berkehendak apa pun bisa terjadi." -350-

Kamis, 06 November 2014

Gerimis yang Menggoda

Bandung sore itu diguyur hujan deras. Entah sebuah kaberuntungan atau bukan, hari itu dosen kami memutuskan untuk tak masuk kelas. “Bapak mendapat kendala di perjalanan, perkuliahan dipindah ke hari Selasa”, demikian isi sebuah pesan singkat yang diterima oleh ketua kelas kami. Kelas ditiadakan. Tak munafik, kami pun senang walau ada sedikit kekecewaan karena ‘perjuangan’ menembus hujan untuk sampai ke tempat kami menuntut ilmu pun ternyata nampaknya sia-sia.
Hujan belum benar-benar reda. Gerimis di sore hari. Yang aku suka setelah embun di pagi hari dan bintang di malam hari.
Kami pun memutuskan untuk pulang. Sepanjang perjalanan kami saling bertukar cerita, mencurah isi hati. “Ada akhwat sama ikhwan, mereka itu udah lama deket. Tapi, akhirnya ikhwan itu malah nikah sama akhwat yang lain. Nah, itu yang aku takutin.”, kata sahabatnya agak berbisik. Berbisik. Berbisik karena takut. Takut ketakutannya diketahui yang lain. Entah siapa, aku pun tak tahu. Nampaknya dengan gerimis sore itu sekalipun ia tak mau berbagi kisahnya. Dengan sangat hati-hati aku mengatakannya “Lalu, bagaimana jika kita ingin dengan sahabat kita sendiri?”.


-ANa-

Semangat, De!

“Semangat, De!” begitu katamu.
Kamu yang dulu sering bertukar kabar dan cerita. Sekarang, setelah dua tahun menghilang, tiba-tiba datang menyapa, membuat sebuah kejutan. Ya! Meski tak banyak yang diperbincangkan, tetapi aku cukup senang. Meski kamu agak dingin, tetapi kata penutup darimu cukup manis menurutku. “Semangat De!” begitu katamu. Dingin dan manis, seperti es krim.


Kamu yang aku sendiri tak tahu rupamu, tak kenal suaramu. Karena aku dan kamu tak pernah bertemu sekali pun. Aku mengenalmu, ya meskipun sebenarnya hanya sebatas tahu. Aku mengenalmu dua tahun yang lalu. kamu adalah teman dari temanku. Aku mengenalmu karena temanku memintaku untuk mau menjadi temanmu. Aku tak tahu apa maksudnya, tapi aku tak punya alasan untuk menolak sebuah pertemanan.


Dua tahun tak ada kabar, aku kira kamu ditelan bumi atau hijrah ke luar angkasa. Aku kira kamu sudah lupa padaku. O tidak, aku kira aku yang lupa padamu karena selama itu pula aku tak pernah menyapa. Ah, kamu masih ingat padaku. Buktinya kamu yang duluan menyapaku. Bagimu mungkin tak ada yang istimewa, tapi bagiku itu sesuatu yang luar biasa. Terima kasih.

Tentang Manusia

Manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya
(Q.S. At Tiin)
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,
dan demi bukit Sinai,

Manusia diilhami Allah jalan yang buruk dan jalan yang baik
(Q.S. Asy Syams)

Hidup manusia penuh pengorbanan
(Q.S. Al Balad)

Manusia mengalami proses kehidupan tingkat demi tingkat
(Q.S. Al Insyiqaq)

Manusia menjadi jahat karena merasa cukup
(Q.S. Al ‘Alaq)

Manusia menjadi kikir karena tamaknya kepada harta
(Q.S. Al ‘Adiyat)

Kemakmuran dan ketenteraman seharusnya menjadikan orang berbakti kepada Allah
(Q.S. Al Quraisy)

Usaha manusia adalah bermacam-macam, yang terpenting ialah mencari keridaan Allah
(Q.S. Al Lail)

Salah satu watak manusia yang buruk
(Q.S. Az Zumar)

Segi kezaliman dan kebodohan manusia ialah mau menerima tugas, tetapi tidak melaksanakannya
(Q.S. Al Ahzaab)

Semua perbuatan manusia dicatat oleh malaikat dan akan mendapat balasan yang seimbang
(Q.S. Al Infithar)

Perbuatan manusia, baik atau buruk, kembali kepada dirinya
(Q.S. Al Jaatsiyah)

Penyesalan manusia yang tenggelam dalam kehidupan duniawi di hari kiamat
(Q.S. Al Fajr)

Masing-masing manusia hanya memikul kesalahannya sediri
(Q.S. Al Faathir)

Anggota tubuh manusia akan menjadi saksi di hari kiamat terhadap perbuatan di dunia
(Q.S. Fushshilat)


Tentang Satu Nama

Tak tahu nama
Apalagi wataknya
Yang dia suka maupun tidak
Aku tak tahu apa
Yang ku tahu darinya
hanyalah rupa

Ketika ku dengar satu nama
dengan ciri-ciri yang sama
Hatiku berbunga-bunga
Akhirnya ku tahu namanya

Tapi... apakah itu dirinya?
Ah, ternyata aku tak yakin itu dia
Karena aku tak melihat rupanya

-ANa-

Menjadi Kita

Aku tahu kau sedang tak ingin bercanda
Aku hanya ingin sedikit mencairkan suasana

Aku tahu kau sedang menanti 'ya' atau 'tidak'
Aku tahu kau hanya menginginkan 'ya'

Mengubah 'kau dan aku' menjadi kita

-ANa-