Respon negatif terhadap pelajaran matematika tidak hanya disebabkan oleh siswa itu sendiri,
melainkan kurangnya kemampuan guru dalam menciptakan suasana yang dapat membawa
siswa tertarik pada matematika. Proses belajar mengajar matematika yang baik
adalah guru harus mampu menerapkan suasana yang dapat membuat siswa antusias
terhadap persoalan yang ada, sehingga mereka mampu mencoba memecahkan
permasalahan. Dalam suatu kegiatan belajar-mengajar, keterlibatan siswa secara
aktif mutlak diperlukan karena inti dari proses belajar-mengajar adala siswa
belajar.
Ruseffendi (Windhaningsih, 2007, hlm. 2) menyatakan bahwa belajar secara
aktif dapat menyebabkan ingatan menjadi lebih tahan lama dan pengetahuan
menjadi lebih luas. Untuk itu diperlukan beberapa kecakapan guru untuk memilih
suatu model pembelajaran yang tepat, baik untuk materi ataupun situasi dan
kondisi pembelajaran. Sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat merangsang
siswa untuk memperoleh kompetensi yang diharapkan. Dengan demikian siswa mampu
menyelesaikan berbagai permasalahan, baik permasalahan dalam proses
pembelajaran maupun permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar