A: Apa yang diinginkan hati seorang ibu?
I: Hati ibu? Hanya ingin kebahagiaan untuk anaknya. Tidak peduli dimana itu ... Tidak peduli bagaimana dia ... Yang penting dia bahagia.
A: Dan kebahagiaan seorang anak ada pada senyuman Ibunya ... Senyuman ibunya.
Setiap kata mewakili dan menjadi kisah tersendiri bagi penulisnya. Meskipun demikian, sebenarnya kata-kata tidak bisa mewakili setiap perasaan yang dirasakan oleh manusia. Tapi setidaknya kata-kata adalah sebagian bentuk penjelasan dari rasa.-JAJ-
Senin, 12 Januari 2015
Kamis, 01 Januari 2015
Tes Unit 3 Video Mengenai Pendidikan Matematika
Geometri merupakan salah satu materi dalam matematika. Namun,
kebanyakan siswa merasa kesulitan dalam mempelajari geometri, khususnya
bangun ruang atau dimensi tiga. Hal tersebut salah satunya diakibatkan dari rendahnya
kemampuan spasial siswa. Maka dari itu diperlukan suatu alat peraga yang
dapat membantu siswa untuk memvisualisasikan dimensi tiga agar memudahkan dalam mempelajari dimensi tiga.
Alpa D3 atau Alat Peraga Dimensi 3 hadir untuk membantu teman-teman dalam mempelajari dimensi tiga dan memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan dimensi tiga :)
Check this out! ;)
Semoga bermanfaat :)
Alpa D3 atau Alat Peraga Dimensi 3 hadir untuk membantu teman-teman dalam mempelajari dimensi tiga dan memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan dimensi tiga :)
Check this out! ;)
Semoga bermanfaat :)
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa
Respon negatif terhadap pelajaran matematika tidak hanya disebabkan oleh siswa itu sendiri,
melainkan kurangnya kemampuan guru dalam menciptakan suasana yang dapat membawa
siswa tertarik pada matematika. Proses belajar mengajar matematika yang baik
adalah guru harus mampu menerapkan suasana yang dapat membuat siswa antusias
terhadap persoalan yang ada, sehingga mereka mampu mencoba memecahkan
permasalahan. Dalam suatu kegiatan belajar-mengajar, keterlibatan siswa secara
aktif mutlak diperlukan karena inti dari proses belajar-mengajar adala siswa
belajar.
Ruseffendi (Windhaningsih, 2007, hlm. 2) menyatakan bahwa belajar secara
aktif dapat menyebabkan ingatan menjadi lebih tahan lama dan pengetahuan
menjadi lebih luas. Untuk itu diperlukan beberapa kecakapan guru untuk memilih
suatu model pembelajaran yang tepat, baik untuk materi ataupun situasi dan
kondisi pembelajaran. Sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat merangsang
siswa untuk memperoleh kompetensi yang diharapkan. Dengan demikian siswa mampu
menyelesaikan berbagai permasalahan, baik permasalahan dalam proses
pembelajaran maupun permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Langganan:
Postingan (Atom)